Nabi Muhammad Membangun Masyarakat Madinah

Sahabat Pencari Ilmu, Yuk kita berguru tentang 

Nabi Muhammad Membangun Masyarakat Madinah



1. Kegiatan ekonomi menjadi sarana pencapaian kesejahteraan. 


Nabi Muhammad memperkenalkan sistem ekonomi Islam. Hal ini berawal dari kerjasama antara kaum Muhajirin dan Ansar. Sistem ekonomi Islam yang diperkenalkan, antara lain, syirkah, qirad, khiyar dalam perdagangan. Selain itu, juga dierkenalkan sistem musaqah, mukhabarah, dan muzaraah dalam bidang pertanian dan perkebunan. Para teman juga melaksanakan perdagangan dengan penuh kejujuran. Mereka tidak mengurangi timbangan dalam berdagang.


Sadar akan kepentingan ekonomi itu, para teman menjalankannya secara tolong-menolong, sebagaimana difirmankan Yang Mahakuasa swt. dalam Q.S. Al-Maidah: 2 

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰى وَلاَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ


"dan tolong-menolonglah kau dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan bersama-sama dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kau kepada Allah, Sesungguhnya Yang Mahakuasa Amat berat siksa-Nya." (Q.S. Al-Maidah: 2).

Semenjak hijrah ke Madinah, kehidupan berubah. Para teman nabi dari kaum Muhajirin pundak membahu dengan penduduk lokal Madinah dari kaum Ansar dalam membangun kegiatan ekonomi. Berbagai bidang digeluti oleh nabi dan para sahabatnya, baik itu pertanian, perkebunan, perdagangan maupun peternakan. Pasar-pasar dibangun di Madinah. Kebun-kebuh kurma menghasilkan panenan yang melimpah. Peternakan kambing menghasilkan susu yang siap dipasarkan maupun hanya sekedar untuk diminum. Dalam sejarah, dikenal tokoh Islam yang terkenal dengan kekayaannya dan kepiawaiannya dalam berdagang dan aneka macam bidang lainnya. Mereka yaitu Abdurahman bin Auf, Abu Bakar as-Sidik, Umar bin Khattab, dan sebagainya. Mereka sadar akan dapat hidup di Madinah hanya dengan usaha mereka sendiri.

Langkah yang dilakukan oleh Rasulullah yaitu membangun masjid sebagai kawasan peribadatan umat Islam, dan membangun komunikasi dalam persatuan dan kesatuan. Kaum Ansar dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin yang rela berhijrah meninggalkan kampung halaman dengan hanya bermodal iman. Warga Madinah yang majemuk, dengan beragam suku dan agama agama, dipersatukan untuk mencapai kepentingan bersama sebagai satu bangsa dan negara.

Dengan persatuan dan kesatuan, masyarakat Madinah telah terikat oleh semangat kebersamaan, menjadi kekuatan penuh untuk meraih keberhasilan pembangunan di aneka macam bidang kehidupan.Rasa persatuan dan kesatuan yang berakibat pada keamanan yang kondusif, menjadi modal dasar bagi Rasulullah saw. untuk membawa masyarakat menuju kesejahteraan.

Masyarakat Madinah terus berupaya meningkatkan acara ekonomi dengan etos kerja yang tinggi. Ibadah dan kerja yaitu dua jenis acara ukhrawi dan duniawi yang menghiasi hari-hari mereka silih berganti. Beribadah yaitu kewajiban vertikal dan bekerja yaitu kewajiban horizontal. Allah, misalnya menyebut ibadah salat bersahabat kaitannya dengan perintah bekerja mencari rezeki, ibarat tersurat di dalam surah Al-Jumu’ah ayat 11 berikut.

فَإِذَا قُصِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى اْلأَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللهِ وَاذْكُرُوْا اللهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ


Artinya :  
"Apabila salat telah ditunaikan, maka menyebarlah kalian di muka bumi, dan carilah karinua (rezki) Allah, dan ingatlah Yang Mahakuasa sebanyak mungkin, semoga kalian menjadi orang-orang yang beruntung." (Q.S. Al-Jumu’ah [62] : 10).

Usaha dan kerja keras muslimin, umat dan teman Rasulullah saw, telah berhasil dengan gemilang. Dalam waktu yang relatif singkat, ekonomi mereka berkembang dan meningkat. Kurang lebih satu tahun usai negara Madinah, umat Islam, termasuk kaum Muhajirin yang datang tanpa membawa harta, kini telah mempunyai penghasilan lebih untuk keperluan konsumtif maupun produktif. Pada awal tahun kedua Hijrah, Yang Mahakuasa swt sudah mewajibkan muslimin membayar zakat. Tentu saja, zakat diwajibkan hanya bagi yang berkecukupan.

2.    Bentuk-bentuk Perjuangan Nabi dan Sahabat di Madinah

Di Madinah, Nabi Muhammad melaksanakan banyak hal dalam rangka membangun masyarakat Madinah. Adapun usaha-usaha Nabi Muhammad saw. di Madinah yaitu sebagai berikut.
  1. Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansar.
  2. Menjalin relasi antara kaum Muslimin dan nonMuslim dengan membuat piagam Madinah.
  3. Membentuk komunitas ahlus suffah, yaitu beberapa teman Muhajirin yang tidak memiliki kawasan tinggal disediakan kawasan tinggal di Masjid. Mereka melaksanakan kegiatan pendalaman agama. 
Adapun perjuangan Nabi Muhammad saw. bersama para teman di Madinah dalam bidang ekonomi, di antaranya sebagai berikut. 
  1. Membangun sistem ekonomi yang berbasis prinsip syirkah (kerjasama) atas dasar tolong-menolong. 
  2. Melakukan perdagangan dengan mengedepankan kejujuran, dengan tidak mengurangi timbangan.   
  3. Membangun etos kerja yang tinggi di kalangan kaum muslimin.
  4. Mewajibkan zakat, semoga terjadi pemerataan ekonomi di kalangan kaum muslimin, dan peningkatan kesejahteraan bagi fakir miskin. Zakat diwajibkan pada tahun ke-2 hijrah, setelah turun perintah dari Allah.


Hal ini dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. bersama para sahabatnya, alasannya yaitu para pedagang sebelumnya, banyak yang melaksanakan kecurangan. Kehadiran para teman Nabi membawa nilai-nilai kejujuran dalam perdagangan.

Sumber : 
?m=1

 Terimakasih telah membaca Artikel wacana Nabi Muhammad Membangun Masyarakat Madinah   semoga bermanfaat, Silahkan di Share yaaa!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20 sifat wajib dan mustahil bagi allah

Struktur Pasar

Watak-watake Punakawan Bahasa Jawa