Makalah Tentang Vitamin

Sahabat Pencari Ilmu, Yuk kita mencar ilmu tentang Makalah Tentang "Vitamin"

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari materi makanan yang dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari materi makanannya) untuk emperoleh energy guna melaksanakan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja. Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menerangkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi.
Tubuh manusia memerlukan sejumlah gizi secara tepat, sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang kala tidak disadari jikalau hal tersebut kerana factor gizi.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tubuh melaksanakan pemeliharaan jaringanyang sudah rusak, melaksanakan kegiatan, dan pertumbuhan sebelum usia dewasa. Agar tubuh dapat menjalankan ketiga fungsi tersebut diharapkan sejumlah gizi setiap hari, yang didapat melalui makanan. Diperkirakan 50 macam senyawa dan unsure yang diperoleh dari makanan dengan jumlah tertentu setiap harinya. Bila jumlah yang diharapkan tidak terpenuhi maka kesehatan yang optimal tidak dapat dicapai.
Manusia untuk kehidupannya membutuhkan vitamin yang didapat dari materi pangan, hal ini demi berlangsungnya proses-proses dalam tubuh. Apabila makanan tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolism dalam otak, berakibat terjadi ketidak mampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan tubuh terganggu, tubuh lebih kecil diikuti ukuran otak yang juga kecil.
Kekurangan dan kelebihan gizi yang diterima tubuh seseorang akan sama mempunyai dampak yang negatif, peningkatan status gizi sesuai dan seimbang  dengan yang diharapkan tubuh terang merupakan unsure penting yang berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup insan yang sehat, kreatif, dan produktif. (Ari Agung, 1.G, 2002).

1.2    Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusun tujuan penulisan makalah yaitu Mendapat gambaran wacana sumber, fungsi, struktur, defisiensi, dan kelebihan jenis-jenis vitamin.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Vitamian yaitu zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai peran sfesifik didalam tubuh. Karena vitamin yaitu zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan.
Vitamin yaitu nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf. Tubuh kita mendapatkan vitamin dari makanan, suplemen, atau hasil produksi flora usus.
2.1.1   Fungsi Vitamin
Secara umum,fungsi vitamin berafiliasi dekat dengan fungsi enjim, khususnya kelompok vitamin B. enzim merupahkan katalisator organik yang berperan mengatur dan menjalankan reaki biokimia dalam tubuh. Enzim terdiri atas protein disebut apoenzim yang dihasilkan sel. Apoenzim gres aktif ketika berkonjugasi dengan senyawa non protein (koenzim). Koenzim dibuat didalam tubuh dan mengandung vitamin. Selain itu, vitamin berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Gejala sebagai akhir kekurangan vitamin telah diketahui, namun peranana yang terang dalam reaksi biokimia dalam proses metabolism belu diketahui sepenuhnya. Angkah kecukupan banyak sekali vitamin untuk banyak sekali kelompok umur dapat dilihat pada hasil widya karya pangan dan gizi VII (2004).

2.1.2   Vitamin dalam makanan
Kadar vitamin dalam makanan tergantung pada jenis materi makanan tersebut yang besarnya bervariasi. Selain jenis bahan, kadar vitamin juga tergantung pada kerusakan selama pemanenan materi pangan dan proses pengolahan yang digunakan. Kehilangan vitamin dalam materi makanan dapat dicega dengan banyak sekali cara antara lain:
1.    Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi
2.    Waktu memasak tidak terlalu lama
3.    Menggunakan air pemasak sedikit mungkin
4.    Memotong materi makanan tidak terlalu kecil sehingga vitamin pada materi makanan tidak banyak yang keluar.
5.    Panci harus ditutup pada dikala memasak
6.    Sisa air perebus digunakan untuk kuliner lain.

2.2  Pengklasifikasian Vitamin
2.2.1 Vitamin Larut Lemak
Yang termasuk vitamin larut lemak adalah: Vitamin A, D, E, dan K sehingga memerlukan lemak biar dapat diserap oleh tubuh. Kelebihan vitamin-vitamin tersebut akan disimpan dalam hati dan lemak tubuh Anda, kemudian digunakan dikala diperlukan. Mengkonsumsi berlebihan vitamin yang larut dalam lemak dapat membuat Anda keracunan sehingga menyebabkan efek samping menyerupai mual, muntah, dan duduk perkara hati dan jantung.
a.    Vitamin A
Vitamin A disebut retinol, didalam tubuh vitamin A terdapat sebagai senyawa provitamin A, yaitu senyawa karoten.
Struktur melekul vitamin A
Sifat kimia vitamin A antara lain berbentuk Kristal alkohol berwarna kuning, larut pelarut lemak. Dalam makanan biasa terikat dengan lemak rantai panjang. Absorbsi karoten dan retinol membutuhkan empedu dan cairan pankreas. Dalam mukosa usus halus ester retinil dihidrolisa enzim pankreas menjadi retinol dan karoten dipecah menjadi retinol. Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin A dapat bertahan hingga 6 bulan. Sebesar 15-30% karotenoid dalam darah merupakan bentuk beta dan sisanya non protein disimpan dalam kelenjar lemak dan jarinagn adrenal. Beberapa fungsi vitamin A antara lain:
-    Penglihatan
-    Pertumbuhan dan perkembangan
-    Diferensiasi sel
-    Reproduksi
-    Kekebalan.
Sumber vitamin A dapat berasal dari materi pangan hewani menyerupai hati, kuning telur, susu, dan mentega. Karoten dapat ditemui pada materi pangan nabati menyerupai sayuran daun berwarna hijau, buah berwarna kuning, misalnya papaya, tomat, labu, ubi jalar kuning, wortel, nanas, dan mangga. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan:
-    Buta senja
-    Perubahan pada kulit
-    Perubahan pada mata
-    Gangguan pertumbuhan
-    Infeksi
-    Keratinisasi sel rasa pada lidah
Kelebihan vitamin A dapat terjadi pada orang yang mengonsumsi tambahan 16.000 RE jangka lama atau 40.000 hingga 55.000 RE per hari. Beberapa tanda keracunan vitamin A antara lain:
-    Sakit kepala
-    Pusing
-    Rasa nek
-    Rambut rontok
-    Kulit kerin
-    Anoreksia
-    Sakit pada tulang.



b. Vitamin D
Vitamin D merupakan nama generik  dari ergosterol (D2) dan kolekalsiferol (D3).Tubuh seseorang yang cukup mendapat sinar matahari tidak memerlukan vitamin D.
Struktur molekul vitamin D
Vitamin D diabsorbsi dalam usus halus bersama lipida dengan pertolongan cairan empedu.Vitamin dari adegan atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang dan jaringan lain. Absorbsi vitamin D pada orang renta kurang efisien bila kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh gsngguan ginjal dalam metabolism vitamin D.
Beberapa fungsi vitamin D antara lain :
-    Pembentukan dan pemeliharaan tulang
-    Membantu pengerasan tulang
Sumber vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Kekurangan vitamin D kemungkinan banyak terjadi didaerah yang tidak selalu mendapat sinar matahari. Sumber vitamin D dapat diperoleh melalui makanan, terutama makanan hewani, menyerupai kuning telur, kriem, mentega, minyak ikan, dan hati. Fortifikasi vitamin D banyak digunakan pada susu, makanan bayi, dan mentega dalam bentuk vitamin D2.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan:
-    Riketsia pada anak-anak
-    Osteomalacia pada orang dewasa
-    Osteoporosis
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan keracunan bila konsumsi 1000 SI per hari. Beberapa tanda keracunan vitamin D antara lain:
-    Lemah
-    Sakit kepala
-    Kurang nafsu makan
-    Diare
-    Gangguan mental
-    Munta-munta, dan
-    Pengeluaran urine berlebihan.

c. Vitamin E
Vitamin E disebut juga tokoferol. Sifat kimia vitamin E antara lain: tidak berbau dan berwarna namun yang sintetak berwarna kuning muda hingga kecoklatan; larut lemak, namun tidak larut air; bertindak sebagai anti oksidan.
Struktur melekul vitamin E
Vitamin E di perembesan usus halus adegan atas sebesar 20-80% dan dibantu oleh asam lemak rantai sedang. Transportasi vitamin E dari mukosa usus halus kedalam system limfe dilakukan oleh kilomokron untuk dibawa kehati.
Beberapa fungsi vitamin E antara lain:
-    Sebagai antioksidan
-    Peranan biologik memutuskan rantai proses peroksidasi lipadi dengan menyambung 1atom H dari gugus OH ke radikal bebas sehingga terbentuk radikal vitamin E yang stabildan tidak muda rusak
-    Sintesis DNA (Diribo Nucleic Acid)
-    Merangsang reaksi kekebalan
-    Mencega penyakit jantung koroner
-    Mencegah keguguran dan sterilisasi
-    Mencegah gangguan menstruasi
Minyak tumbuhan, kacang-kacangan dapat digunakan sebagai sumber vitamin E yang berasal dari materi nabati. Semetara itu pangan hewani yang berupa daging, ikan, dan unggas juga dapat digunakan sebagai sumber vitamin E. vitamin E mudah rusak oleh pemanasan dan oksidasi.
Gangguan kekurangan vitamin E dapat terjadi pada orang yang mengalami gangguan perembesan lemak menyerupai seakan-akan cystic fibrisos dan gangguan pada transport lipida. Selain itu, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan hemolisis eritrosit dan sindroma neurologic yang berakibat tidak normalnya fungsi sum-sum tulang belakang dan retina.
Kelebihan vitamin E dapat menimbulkan keracunan. Gangguan pada susukan cerna terjadi bila memakan lebih dari 600 mg sehari. Dosis tinggi juga dapat meningkatkan efek obat anti koagulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.

d.  Vitamin K
Vitamin K merupakan senyawa penting dalam pembentukan protrombin dan protein-protein pembekuan darah lainnya.
Struktur molekul vitamin K
Sebesar 15-80% vitamin K diabsorbsi di usus halus dengan pertolongan empedu dan cairan pankreas. Kemudian, diikatkan dengan kilomikron dan diangkut melalui sistem linfe ke hati. Simpanan dihati 10% dalam bentuk filokinon dan sebesar 90% sebagai menakinon.
Beberapa fungsi vitamin K antara lain:
-    Membantu proses pembekuan darah
-    Sebagai kofaktor enzim karboksilase
-    Mampu mengikat ion kalsium yang terdapat dalam jaringan tulang
-    Sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks.
Bahan makanan sebagai sumber vitamin K dapat berasal dari materi nabati maupun hewani menyerupai hati, sayuran warna hijau, kacang buncis, polong, brokoli, dan kol. Susu, daging, telur, serealia, dan buah-buahan. Flora basil dalam usus adegan jejunu dan ileum dapat mensintesis vitamin K.
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak menyumpal sehingga bila luka dapat menyebabkan pendarahan. Kekurangan vitamin tersebut dapat terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan absorbsi lemak dan mengonsumsi antibiotika.
Kelebihan vitamin K dapat terjadi bila diberikan dalam bentuk sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin tersebut antara lain terjadi hemolisis darah merah, sakit kuning dan kerusakan pada otak.

2.2.2  Vitamin Larut Dalam Air
Yang termasuk vitamin larut dalam air adalah: vitamin B kompleks dan vitamin C. Tubuh Anda menggunakan vitamin-vitamin itu sesuai kebutuhan, kemudian mengeluarkan kelebihannya melalui urin. Karena vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh,  risiko keracunan sangat kecil dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam lemak, tetapi risiko kekurangan lebih tinggi.
a. Vitamin B1
Vitamin B1 atau tiamin dikenal sebagai anti neuritik karena digunakan untuk membuat normal kembali susunan syaraf. Sifat tiamin yaitu larut dalam air, stabil dalam keadaan kering, tahan panas pada keadaan asam, mudah rusak karena panas, tahan suhu beku, absorbs dihambat oleh alcohol dan lainnya.
Struktur molekul vitamin B1:
Fungsi tiamin didalam tubuh yaitu sebagai koenzim dalam karbosilasi asam firufat dan asam ketoglutarat, dan tiamin terlibat dalam metabolism lemak, protein, dan sintesis asam nukleat.
Tiamin diabsorbsi secara aktif terutama di duodenum adegan atas yang bersuasana asam, dengan pertolongan adnin trifosfatase. Setela di absorbs, kurang lebih 30 mg tiamin mengalami fosforilasi dan disimpan sebagai tiamin pirofosfat didalam jantung, otak, hati, dan jaringan otot.
Sumber-sumber tiamin yaitu daging, jeroan atau organ hewan, unggas,ikan, kuning telur, gandum, kacang-kacangan, serelia tumbuk, roti dan sereal yang difortifikasi.
Kekurangan vitamin B1 mengakibatkan penyakit beri-beri, yaitu beri-beri berair yang ditandai dengan sesak nafas, edema yang disebabkan gagal jantung, cepat lelah, anoreksia, gangguan pencernaan, lelah kesemutan, berdebar-debar. Dan beri-beri kering yang ditandai dengan kelemahan otot, tubuh kurus, gangguan saraf, lumpuhan kaki, dan konsumsi alcohol.
b.   Vitamin B2
Vitamin Batau riboflavin berperan sebagai koenzim dalam transpor elektron, metabolism lemak dan protein. Vitamin ini bersifat larut air, tahan panas, asam, oksidasi, dan dapat rusak oleh sinar matahari.
Struktur molekul vitamin B2
Riboflavin diabsorbsi dibagian atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus halus. Sebanyak 200ml Riboflavin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urine tiap hari. Jumlahnya bergantung pada konsumsi dan kebutuhan jaringan.
Fungsi riboflavin yaitu sebagai koenzim FAD dan FMN yang terlibat metabolism energy dan sebagai pertumbuhan dan perawatan jaringan.
Seumber-sumber riboflavin antara lain: susu, keju, daging, hati, roti, organ hewan, sayuran berwarna hijau, ikan, telur, roti yang diforsifikasi basil dan sereal.
Tanda-tanda awal kekurangan vitamin B2 antara lain:
-    Mata panas dan gatal
-    Tidak tahan cahaya
-    Kehilangan ketajaman mata
-    Bibir, mulut, serta pengecap sakit dan panas
Gejala-gejala ini bermetamorfosis cheilosis (bibir meradang), stomatitis angular (sudut lisan pecah), glossitis (lidah licin dan berwarna keunguan) dan pembesaran kapiler darah disekeliling kornea mata. Disamping itu dapat pula bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan.
c.    Vitamin B3
Vitamin B3 atau niasin berafiliasi dengan penelitian wacana penyebab dan pengobatan pelagra. Triptofan yaitu precursor dari niasin.
Struktur molekul vitamin B3:
Didalam usus halus niasin dihidrolisis dan diabsorbsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan nikotinamida mononukleotida. Kelebihan niasin dibuang melalui urine.
Niasin berfungsi didalam tubuh sebagai adegan koenzim NAD dan NADP, berperan dalam melepas dan mendapatkan atom hydrogen serta berfungsi dalam sintesis glikogen.
Sumber niasin yaitu hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur sedikit mengandung niasin tetapi kaya triptofan.
Tanda-tanda kekurangan niasin yaitu kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pellagra yang mempunyai karakteristik dermatitis demensia dan diare. Kelainan pada susukan cerna menyebabkan peradangan pada mukosa mulut. Kelainan pada sistem saraf pusat menyebabkan gejala resah, pusing, tidak bias tidur, hilang ingatan, dan halusinasi yang berakhir dengan depresi berat.
d.   Vitamin B5
Vitamin B5 atau asam pantotenat merupakan Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut dari pada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering.


Struktur molekul vitamin B5:
Asam pantotenat dikonsumsi dalam susukan cerna dihidrolisis menjadi 4-fosfopantotein dan asam pantotenat yang kemudian diabsorbsi.
Asam pantotenat berperan sebagai adegan koenzim A, yang diharapkan dalam banyak sekali reaksi metabolism sel. Sebagai adegan dari asetil KoA, termasuk sintesis dan pemecahan asam lemak. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipid dan porfirin yang diharapkan untuk pembentukan hemoglobin.
Asam pantotenat terdapat didalam semua jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumber paling baik yaitu hati, ginjal, kuning telur, khamir, daging, ikan, unggas, serelia utuh, dan kacang-kacangan.
Kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangan yaitu rasa tidak enak pada susukan cernah, keseemutan dan rasa panas pada kaki, munta-munta, diare yang timbulk sekali-sekali, rasa lelah, dan susah tidur.
e.    Vitamin B6
Vitamin B6 atau piridoksin sebagai koenzim dalam metabolism protein. Sifat-sifat piridoksin antara klain: tahan panas dalam keadaan asam, tidak tahan cahaya, larutan alkali dan kehilangan aktivitasnya hingga 36-55% pada suhu beku.
Struktur molekul vitamin B6:
Piridoksin mudah diabsorbsi melalui susukan cerna. Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut yaitu 4-asam piridoksal. Ekskresi melalui urine terutama berbentuk 4-asam piridoksal.
Fungsi piridoksin yaitu sebagai berikut:
§  Koenzim PLP dan PMP yang terlibat dalam sintesis protein
§  Produksi niasin
§  Sintesis hemoglobin
§  Pelepasan glikogen dari hati dan otot menjadi energy disimpan 50% diotot.
§  Sintesis asam arakhidonat dari asam linoleat.
§  Pembentukan sfingolipida
§  Sintessis penghantar saraf gama amino butiritc acid.
Piridoksin dapat diperoleh dari bahan-bahan makanan sebagai berikut: ikan, ayam, hati, gandum, telur, tempe, kacang-kacangan, ragi.
Kekurangan piridoksin terjadi karena gangguan absorbsi, kecanduan alkohol, obat-obatan, anemia, dermatitis, pertumbuhan, sistem saraf sentra (gangguan berat) penurunan pembentukan antibodi, dan dementia lemah.
Kelebihan piridoksin lebih dari 25mg per hari selama bulan/tahun dapat menyebabkan kerusakan saraf, semutan, dan hilangnya rasa pada tangan serta kaki.
f.     Vitamin B12
Vitamin B12 atau kobalamin yaitu Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan materi pengoksidasi dan pereduksi.
Struktur molekul sianokobalamin
Proses absorbsi, dimulai dari konsumsi kepenampilan vitamin B12 dalam vena porta memakan waktu 8-12 jam. Vitamin B12 yang terikat pada TC-2 kemudian dibawah kejaringan-jaringan tubuh oleh reseptor-reseptor khusus.
Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolism semua sel, terutama sel-sel susukan cernah,sumsum tulang dan jaringan saraf. Vitamin B12 merupakan kofaktor 2 jenis enzim pada manusia, yaitu metionin sintetase dan metal malonil-KoA mutase.
Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang memperolehnya dari hasil sintesis basil didalam usus, menyerupai hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin b12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri.
Kekurangan vitamin B12 sebagian besar akhir penyakit susukan cernah atau pada gangguan absorbs dan transportasi. Anemia pernisiosa terjadi pada atrofi lambung yang menyebabkan berkurangnya sekresi factor intrinsik. Selain itu dapat menimbulkan dua jenis sindrom yang berupa gangguan saraf yang menerangkan degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang, dan saraf perifer.
g.    Vitamin C
Vitamin C atau  asam askorbat yaitu Kristal putih yang mudah larut dalam air.vitamin C yaitu vitamin yang paling stabil.
Struktur molekul vitamin C :
Setelah vitamin C diabsorbsi tekanan darah meningkat. Distribusinya luas mencapai seluruh tubuh,terendah dalam otot dan lemak, sedangkan tertinggi dalam kelenjar.
Asam askorbat berperan sebagai koenzim atau kofaktor. Mempunyai kemampuan reduksinya yang berpengaruh dan bertindak sebagai anti oksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi.
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat didalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, menyerupai jeruk, nenas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat didalam sayuran daun-daunan dan jenis kol.
Kekuranga vitamin C ditandai dengan malaise, muda tersinggung, gangguan emosi, artralgia, hyperkeratosis folikel rambut, perdarahan hidung, dan petekies. Skorbut dapat terjadi bila kadar vitamin C pada leokosit dan trombosit <2mg/dl dan ini terjadi setelah mendapat diet yang tidak mengandung vitamin C selama 3-5 tahun.
Kelebihana vitamin C dapat menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap kerikil ginjal.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Vitamian yaitu zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Tetapi esensial dalam metabolism sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan dan untuk memelihara kesehatan.
Kebanyakan vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus memperoleh dari makanan. Vitamin diharapkan dalam jumlah sedikit karena vitamin bekerja sebagai kata lisator yang memungkinkan transformasi kimia macron nutrient yang secara bantu-membantu kita sebut dengan metabolism.

3.2  Saran
Sebagai insan yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan vitamin didalam tubuh biar tidak terjadi banyak sekali penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga referensi makan, yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20 sifat wajib dan mustahil bagi allah

Struktur Pasar

Watak-watake Punakawan Bahasa Jawa