Ada 4 Kunci Untuk Menuju Pintu Rezeki


Apakah kita masih sanggup untuk mengingkari nikmat Tuhan SWT yang kita pakai ini? Apakah kita masih sanggup untuk mengatakan Tuhan SWT itu tidak adil? Hanya dengan melihat orang lain berkecukupan dari segi materi? Lantas kita melaksanakan segala cara untuk mendapatkan materi? Baik itu dengan cara penipuan, mengurangi timbangan (bagi para pedagang), dengan cara korupsi dan segala macam tindakan yang diharamkan Tuhan SWT, sebagaimana pada firmanNya:

"Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rezki yang baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jikalau benar-benar hanya kepadaNya kau menyembah" (Surat Al-Baqarah Ayat: 176)

Demikian tegasnya larangan Tuhan SWT kepada orang-orang yang beriman, biar mereka mencari rezki dengan cara yang halal lagi baik. Dan kita diperintahkan untuk selalu mensyukuri  atas rezki yang diberikan Tuhan SWT kepada kita selaku makhlukNya.

Rasulullah juga menegaskan pada salah seorang sahabat, dan tentunya penegasan ini juga berlaku pada kita semua. Rasulullah meminta kita untuk memakan dan meminum yang baik lagi halal. Tidak memasukkan ke rongga perut sesuatu yang diperoleh dengan cara haram, atau sesuatu makanan atau minuman yang sifatnya haram. Bagaimana Tuhan SWT mendapatkan do'a kita, bila makanan atau minuman yang kita makan diperoleh dengan cara haram?

Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Sa'id jadikan makanan dan minumanmu yang baik lagi halal, niscaya diterima permintaanmu" (HR. Ibnu Mardawaih)

Mulai dari zaman Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW dalam mencari rezki masing-masing mereka berbeda dengan hasil yang tiak semua sama. Rezki merupakan bentuk kasih sayang Tuhan SWT kepada makhlukNya, dan nikmat Tuhan SWT yang patut untuk disyukuri. Orang-orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan SWT tentunya mereka berilmu cara mensyukuri nikmat, yang Tuhan SWT berikan kepada dirinya. Untuk membuka pintu Rezki, Tuhan SWT telah mengabarkan di dalam Al-Qur'an, pintu-pintu pembuka rezki sebagai berikut:

1. Istighfar dan Taubat
Nabi Nuh AS. Berkata kepada kaumnya: "Maka saya katakan kepada mereka mohon ampunlah kepada Rabb-mu, bergotong-royong Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai" (Q.S. Nuh: 10-12).

Saudaraku demikian besar pengaruh istighfar terhadap kelancaran rezki. Istighfar yang kita lafazkan dengan hati disertai dengan verbal setiap ketika selain membuat dosa-dosa kita berguguran, istighfar juga dapat membuat kita menjadi tenang, alasannya selalu mengingat Tuhan SWT. Bukankah dengan mengingat Tuhan SWT hati kita menjadi tenang? Lalu selain itu dengan memperbanyak istighfar maka Tuhan SWT akan melancarkan rezki kita.

2. Taqwa
Orang yang bertaqwa niscaya Tuhan SWT akan melapangkan rezkinya. Tuhan SWT memberi mereka rezki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Sebagaimana firman Tuhan SWT: "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya" (Q.S. Ath-Thalaq: 2-3).

3. Bertawaqal (Berserah Diri Kepada Allah)
Rasulullah SAW bersaba: "Seandainya kalian bertawaqal kepada Tuhan dengan sebenar-benar tawaqal, niscaya kalian akan diberi rezki sebagaimana rezki burung-burung. Mereka berangkat pagi dengan perut lapar dan pulang petang hari dalam keadaan kenyang" (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu baraq, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudha'i dan Baghawi dari Umar Bin Khatab RA)

Saudaraku, Tawaqal di sini kita tiak menggantunkan pengharapan selain hanya kepada Tuhan SWT semata. Kita yakin 100% hanya Tuhan SWT yang memberi kita rezki. Manusia hanya mampu berusaha dalam pencapaian rezki itu. Tawaqal yang kita miliki akan berbuah manis. Tuhan SWT akan menjamin rezki kita sebagaimana Tuhan SWT umpamakan pada seekor burung yang keluar sarang dengan perut kosong dan kembali ke sarang dengan kondisi perut kenyang.

4. Beribada Sepenuhnya Hanya Kepada Tuhan Semata.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Tuhan berfirman, Wahai anak Adam beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku penuhi permintaanmu (dan) jikalau kalian tidak melakukannya, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi permintaanmu" (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al Hakim dari Abu Hurairah RA.)

Kita beribadah bukan untuk dipuji oleh manusia, melainkan beribadah mengharap keridhaan Tuhan SWT semata. Ibadah yang sungguh-sungguh itu yang Tuhan SWT mau. Bukan beribadah disela-sela sisa waktu kita yang sibuk dengan urusan dunia, sehingga urusan darul abadi kita terabaikan. Seperti kebiasaan mengulur-ulur waktu Shalat wajib lima waktu. Bukankah Tuhan SWT telah menjamin rezki kita? Tidak salah lagi, jikalau kita mendahulukan urusan dunia, maka kita disibukkan oleh urusan dunia yang tidak habis-habisnya. Namun bila kita mendahulukan urusan akhirat, maka urusan dunia kita akan lancar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Watak-watake Punakawan Bahasa Jawa

Cara Mencangkok, Menempel dan Menyambung Tanaman

20 sifat wajib dan mustahil bagi allah