alat-alat Pendidikan

1.     Pengertian Alat-Alat Pendidikan
Secara umum alat pendidikan yakni segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
 Menurut Sutari Imam Barnadib dalam bukunya  Hery Noer Aly, mengemukakan bahwa alat pendidikan yakni “suatu tindakan atau perbuatan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan.
[1]  Menurut Ahmad D. Marimba dalam bukunya  Hery Noer Aly, mendefinisikan alat pendidikan sebagai “segala sesuatu atau apa yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.”[2] Sedangkan M, Ngalim Purwanto dalam bukunya Hery Noer Aly mengartikan alat pendidikan yakni “ Usaha-usaha atau perbuatan-perbuatan dari si pendidik yang ditujukan dalam melakukan peran mendidik.”[3]
2.     Macam-Macam Alat Pendidikan
Ahmad D. Marimba mengemukakan dalam bukunya Hery Noer Aly, dilihat dari fungsinya, alat-alat pendidikan terbagi menjadi tiga jenis,[4] yaitu:
1.      Alat sebagai perlengkapan. Keberadaan alat ini tidak mutlak. Artinya, tanpa perlengkapan inipun, tujuan masih bias tercapai.
2.      Alat sebagi pembantu mempermudah usaha dalm mencapai tujuan.
3.      Alat sebagai tujuan. Alat-alat yang berfungsi saling membantu.
‘Abdurrahman al-Nahlawi dalam bukunya Hery Noer Aly, membagi alat-alat pendidikan menjadi dua macam, yaitu alat-alat material dan alat-alat non material.[5]
1.         Alat-Alat Material
Alat material yakni alat yang disana insan mempunyai pengaruh maknawi terhadap pendidikan.[6]

a.       Gedung Sekolah
Keadaan fisik sekolah sering kali menjadi perhatian dan materi pertimbangan pelajar yang hendak memesuki sekolah dan juga keadaan gedung sekolah besar lengan berkuasa terhadap suauana belajar-mengajar. Yang diperhatikan dalam gedung sekolah yakni penerangan, sirkulasi udara, ukuran kelas, daerah duduk dan meja tulis, papan tulis, keamanan dan ketenangan.
b.      Perpustakaan
Perpustakaan merupakan perwujudan kepedulian insan terhadap kepentingan pengetahuan dan membaca. Sejak awal kehadirannya, Islamtelahmenekankan kepentingan ini dalam Wahyu pertama turun( Al-Alaq ayat 1-5).[7]
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ
ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan insan dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada insan apa yang tidak diketahuinya.(QS. Al-alaq: 1-5)

Yang perlu diperhatikan dalam perpustakaan antara lain; isi perpustakaan, ruang, tata tertib perpustakaan dan petugas perpustakaan.
c.       Alat Peraga
Alat peraga disebut media intruksional, ialah alat alat pengajaran yang berfungsi ataupun memperlihatkan gambaran yang kongkrit ihwal hal-hal yang diajarkan. Alat ini mempunyai fungsi, sebagai berikut:
1.      Membantu dan mempermudah para guru dalam mencapai tujuan khusus instruksional secara efektif dan efisien ,
2.      Mempermudah para siswa menangkap materi pelajaran, memperkaya pengalaman belajar, serta membantu memperluas  cakrawala pengetahuan mereka, dan
3.      Menstimulasi pengembangan langsung serta profesi para guru dalam usaahanya mempertinggi mutu pelajaran disekolah.
2.         Alat-Alat Non Material
Alat-alat non material disebut juga maknawi-psikhis.[8]misalnya metode-metode.
Menurut Muhammad Quth dalam bukunya Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, menyatakan bahwa metode atau teknik pendidikan islam ada 8 macam,[9] yaitu:
a.         Pendidikan Melalui Teladan
Pendidikan melalui contoh yakni merupakan salah satu teknik pendidikan yang efektif dan sukses.
b.        Pendidikan Melalui Nasehat
Didalam Al Alquran terdapat banyak ayat yang berbicara ihwal nasehat, salah satunya yaitu surat Luqman ayat 17. [10]

¢Óo_ç6»tƒ ÉOÏ%r& no4qn=¢Á9$# öãBù&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ tm÷R$#ur Ç`tã ̍s3ZßJø9$# ÷ŽÉ9ô¹$#ur 4n?tã
 !$tB y7t/$|¹r& ( ¨bÎ) y7Ï9ºsŒ ô`ÏB ÇP÷tã ÍqãBW{$# ÇÊÐÈ
Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(QS. Luqman : 17)
c.         Pendidikan Melalui Hukuman
Apabila contoh dan nasehat tidak mempan, maka waktu itu harus diadakan tindakan yang tegas yang dapat meletakkan masalah ditempat yang benar.
M. Athiyah Al Abrasi dalam bukunya Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, mengemukakan 3 syarat apabila seorang pendidik ingin menghukum anak dengan hukuman badan(jasmani),[11] ketiga syarat ini adalah:
1. Sebelum berumur 10 tahun bawah umur tidak boleh dipukul.
2. Pukulan tidak boleh dari 3 kali. Pukulan disini yakni lidi atau tongkat kecil.
3. Diberikan kesempatan untuk bawah umur untuk tobat dari apa yang ia lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan.
d.      Pendidikan Melalui Cerita
Cerita mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan, dongeng itu pada kenyataannya sudah merajut hati insan dan akan mensugesti kehidupan mereka.
e.       Pendidikan Melalui Kebiasaan
f.       Menyalurkan kekuatan
g.      Mengisi Kekosongan
h.      Pendidikan melalui Peristiwa-Peristiwa.
3.      Memilih Alat Pendidikan
Dalam memilih alat pendidikan pendidik harus memperhatikan;[12]
1.      Tujuan Yang hendak Dicapai
Alat pasti berubah dari masa kemasa dan dari generasi kegenerasi. Suatu alat tertentu mungkin dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan tetapi mungkin pula tidak dapat digunakan untuk mencapai tujuan apapun.
2.      Alat yang tersedia
Alat pendidikan yang digunakan si pendidik itu tergantung dari tersedianya alat itu di sekolahan tersebut.
3.      Pengguna Alat
Keberhasilan komunikasi dengan alat sangat dipengaruhi oleh penggunanya. Pendidik yang kurang cakap dalam menggunakan suatu alat, hendaknya tidak menggunakan alat tersebut.


4.      Peserta Didik
Kondisi penerima didik: jenis kelamin, umur, bakat, perkembangan, dan lingkungannya hendaknya menjadi materi pertimbngan pendidik dalam memilih alat.
5.      Ruang Dan Waktu
Pertimbangan terhadap ruang mampu didasarkan atas luas tidaknya ruang, mampu pula atas leyak geografisnya. Demikian pula pendidikan di pedesaan mampu berbeda dengan pendidikan di perkotaan. Persoalan waktu hendaknya menjadi perhatian pendidik pula dalam memilih alat.


DAFTAR PUSTAKA
Aly, Hery Noer, 1999. Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu
Qur,an dan Terjemah. Al Hiqmah. DEPAG: 2006
Uhbiyati,Nur dan Abu Ahmadi, 1997. Ilmu pendidikan Islam, Bandung:CV. Pustaka Setia




[1] Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999) h. 139
[2] Ibid. h. 140
[3] Ibid. h. 140
[4] Ibid. h. 142
[5] Ibid. h. 144
[6] Ibid. h. 145
[7] Qur,an dan Terjemah. Al Hiqmah. DEPAG: 2006. h. 597
[8] Hery Noer aly, op. cit., h. 144
[9] Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu pendidikan Islam, (Bandung:CV. Pustaka Setia, 1997) h. 149
[10] Qur,an dan Terjemah. Al Hiqmah. DEPAG: 2006. h. 367
[11] Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, op. cit. h. 149
[12] Hery Noer aly, op. cit., h.154

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Watak-watake Punakawan Bahasa Jawa

Cara Mencangkok, Menempel dan Menyambung Tanaman

20 sifat wajib dan mustahil bagi allah