Apakah Valentne Day itu

Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria
yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak
gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan
tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan
tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan
pengkultusan kepada Santo Valentine.

Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan “Valentine Days”  Cinta ialah sebuah kata yang cantik dan mempesona yang hingga
sekarang belum ada yang bisa mendefinisikan kata cinta itu sendiri.
Meskipun demikian setiap insan yang memiliki hati dan pikiran yang
normal tahu apa itu cinta dan bagaimana rasanya. Maha suci Dzat Yang
telah menciptakan cinta.
Jika kita berbicara perihal cinta, maka secara hakikat kita akan
berbicara perihal kasih sayang; kalau kita berbicara perihal kasih
sayang, maka akan terbetik dalam benak kita akan suatu hari yang setiap
tahunnya dirayakan, hari yang selalu dinanti-nantikan oleh orang-orang
yang dimabuk cinta, dan hari yang merupakan momen terpenting bagipara pemuja nafsu.
Sejenak membuka lembaran sejarah kehidupan manusia, maka disana ada
suatu kisah yang konon kabarnya ialah tonggak sejarah asal mula
diadakannya hari yang dinanti-nantikan itu. Tentunya para pembaca sudah
bisa menebak hari yang kami maksud. Hari itu tak lain dan tak bukan
adalah “Valentine Days” (Hari Kasih Sayang?).

baca Hukum Orang Islam Merayakan Valentine

Definisi Valentine Days
Para Pembaca yang budiman, mari kita sejenak menelusuri defenisi
Valentine Days dari rujukan mereka sendiri. Kalau kita membuka
beberapa ensiklopedia, maka kita akan menemukan defenesi Valentine di
tiga tempat :
  1.  Ensiklopedia Amerika (volume XIII/hal. 464) menyatakan, “Tanggal
    14 Februari ialah hari perayaan modern yang berasal dari dihukum
    matinya seorang hero kristen yaitu Santo Valentine pada tanggal 14
    Februari 270 M”.
  2. Ensiklopedia Amerika (volume XXVII/hal. 860) menyebutkan, “Yaitu
    sebuah hari dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta secara
    tradisional saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah. Yaitu
    hari dimana Santo Valentine mengalami martir (seorang yang mati sebagai
    pahlawan alasannya mempertahankan kepercayaan/keyakinan)”.
  3. Ensiklopedia Britania (volume XIII/hal. 949), “Valentine yang disebutkan itu ialah seorang utusan dari Rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup pertama”.
Sejarah Singkat Valentine Days
Konon kabarnya, semenjak periode ke-4 SM, telah ada perayaan hari kasih
sayang. Namun perayaan tersebut tidak dinamakan hari Valentine.
Perayaan itu tidak memiliki kekerabatan sama sekali dangan hari Valentine,
akan tetapi untuk menghormati yang kuasa yang bernama Lupercus.
Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian
untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan
nama, para gadis menerima pasangan. Kemudian mereka menikah untuk
periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja.
Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke
kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggalkan seorang pendeta kristen yang berjulukan Valentine.
Semasa hidupnya, selain sebagai pendeta ia juga dikenal sebagai tabib
(dokter) yang dermawan, baik hati dan memiliki jiwa patriotisme yang
mampu membangkitkan semangat berjuang. Dengan sifat-sifatnya tersebut,
nampaknya bisa membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap penderitaan
yang mereka rasakan, alasannya kezhaliman sang Kaisar. Kaisar ini sangat
membenci orang-orang Nashrani dan mengejar pengikut fatwa nabi Isa.
Pendeta Valentine ini dibunuh alasannya melanggar peraturan yang dibuat
oleh sang Kaisar, yaitu melarang para perjaka untuk menikah, karena
pemuda lajang dapat dijadikan tentara yang lebih baik daripada tentara
yang telah menikah.
Valentine sebagai pendeta, duka melihat pemuda
yang mabuk asmara. Akhirnya dengan penuh keberanian, ia melanggar
perintah sang Kaisar. Dengan belakang layar ia menikahkan sepasang anak
muda. Pendeta Valentine berusaha menolong pasangan yang sedang jatuh
cinta dan ingin membentuk keluarga. Pasangan yang ingin menikah lalu
diberkati di tempat yang tersembunyi. Namun rupanya, sang Kaisar
mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pendeta tersebut, dan kaisar
sangat tersinggung hingga sang Pendeta diberi hukuman penggal oleh
Kaisar Romawi yang bergelar Cladius II.
Sejak kematian
Valentine, kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun
di kawasan Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek
dan nenek mendongengkan dongeng Santo Valentine pada anak dan cucunya
sampai pada tingkat pengkultusan.
Ketika agama Kristen mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin
turut andil dalam tugas tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari
tokoh gres sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.
Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria
yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak
gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan
tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan
tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan
pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan “Valentine Days”
Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Biar tidak kelihatan formal, mereka membungkusnya dengan hiburan atau pesta-pesta.

sumber : http://www.salaf.web.id/864/haramkah-umat-islam-merayakan-valentine-days.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20 sifat wajib dan mustahil bagi allah

Struktur Pasar

Watak-watake Punakawan Bahasa Jawa