Sifat-sifat Cahaya

Sifat cahaya ada 5, yaitu cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat dibiaskan, cahaya dapat menembus benda bening dan terahir cahaya dapat dipatulkan serta cahaya dapat diuraikan.

Sifat-sifat Cahaya

Sifat-sifat Cahaya
Sifat-sifat Cahaya

berikut penjelasa dari sifat-sifat cahaya

1.      Cahaya merambat menurut garis lurus.

Cahaya merupakan partikel-partikel yang sangat kecil dan bergerak sangat cepat dengan lintasan garis lurus. Cahaya memiliki kecepatan 300.000 km per detik. Garis-garis maya lurus yang menggambarkan cahaya disebut sinar cahaya. Kumpulan sinar-sinar cahaya akan membentuk berkas cahaya. Bayangan-bayangan dapat terjadi karena cahaya merambat lurus. Cahaya tidak dapat mencapai tempat di belakang benda. Cahaya mempunyai sifat yang merambat lurus dan dapat dibuktikan dengan meninjau yang berdasarkan dapat atau tidaknya benda untuk meneruskan cahaya. 

Benda yang memiliki sifat tidak tembus cahaya tidak bisa meneruskan cahaya yang mengenai benda tersebut. Apabila dikenai cahaya dan benda tersebut membentuk bayangan. Benda yang menyerupai itu digolongkan sebagai benda gelap, yang memiliki arti bahwa benda-benda tersebut tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri. Contohnya antara lain: kayu, tembok, batu, dan sebagainya. Sedangkan itu, benda yang dapat tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang mengenai benda tersebut. Benda yang menyerupai itu dikenal sebagai jenis golongan benda sumber cahaya. Contohnya menyerupai kaca.

2.      Cahaya dapat dibiaskan.

Pembiasan ialah sebuah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya, cahaya merambat dengan melalui 2 zat yang mempunyai kerapatan yang berbeda. Apabila terdapat cahaya datang yang berasal dari zat yang mempunyai kerapatan yang kurang menuju ke zat yang mempunyai kerapatan yang lebih, maka cahaya itu akan dibiaskan mendekati garis normal. 
Cahaya yang merambat dari suatu zat ke zat lain akan dibiaskan di bidang perbatasan. Pembiasan cahaya disebut juga pembelokan cahaya. Contoh peristiwa pembiasan ialah dasar bak yang airnya jernih tampak lebih dangkal dari biasanya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena cahaya yang datang dari zat yang renggang (udara) menuju zat yang lebih rapat (air kolam) akan dibiaskan mendekati garis normal sehingga dasar bak tampak lebih dangkal.

3.      Cahaya dapat menembus benda-benda bening.

Benda tembus pandang atau benda bening hampir seluruhnya bisa meneruskan cahaya yang diterimanya. Contoh benda tembus cahaya ialah gelas kaca, botol, toples, dan air. Tumbuhan dan hewan yang hidup di dalam air juga membutuhkan cahaya matahari untuk kehidupan mereka. Cahaya matahari dapat menembus air laut, air sungai, dan air bak yang dalam, asalkan air tersebut bening.

4.      Cahaya dapat dipantulkan.

Bila cahaya mengenai suatu benda maka terdapat dua kemungkinan peristiwa yang akan dialami oleh cahaya tersebut. Yang pertama ialah sebagian cahaya tersebut akan diteruskan ke dalam benda yang dikenainya. Sedangkan kemungkinan kedua ialah sebagian cahaya akan dipantulkan kembali.
Untuk mengetahui arah pemantulan cahaya dan sudut yang dibentuk, kita bisa menggunakan Hukum Snellius. Hukum Snellius atau hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa:
  • Sudut datang sama dengan sudut pantul.
  • Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada sebuah bidang datar.

Pemantulan cahaya terdiri atas pemantulan baur (pemantulan difus) serta pemantulan teratur. Pemantulan baur atau pemantulan difus dapat terjadi apabila cahaya yang mengenai permukaan tidak rata dan arah sinar pantulnya menjadi tidak beraturan. Sedangkan pemantulan teratur dapat terjadi jikalau cahaya yang dapat mengenai permukaan yang rata menyerupai cermin datar maka sinar hasil pantulannya mempunyai arah yang teratur. Adapun benda-benda yang mempunyai sifat cahaya tersebut ialah cermin. Berdasarkan dari bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi 2, yaitu cermin lengkung serta cermin datar



      5.      Cahaya Dapat Diuraikan

Penguraian cahaya mempunyai istilah lain, yaitu dispersi. Prinsip penguraian cahaya (dispersi) ialah penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang memiliki warna yang bervariasi. 
Berikut pola yang menggambarkan bahwa suatu cahaya dapat diuraikan. 
1) Terjadinya pelangi, hal ini karena munculnya pelangi disebabkan adanya cahaya matahari yang tampaknya memiliki warna putih dan sebetulnya cahaya matahari tersusun atas aneka macam variasi warna yang diuraikan oleh titik-titik air di awan.
2) Cakram yang berwarna yang dikala diputar dapat menjadi warna putih.
3) Terjadinya fenomena halo yang seolah-olah mengelilingi matahari atau bulan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20 sifat wajib dan mustahil bagi allah

Struktur Pasar

Watak-watake Punakawan Bahasa Jawa