Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha

Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha, Tata cara shalat Idul Adha sedikit memiliki perbedaan dengan salat Idul Fitri, meskipun sama-sama dikerjakan dua rakaat dan mendahului khutbah Ied. Shalat Idul Kurban mempunyai kesamaan dengan shalat Idul Fitri, pada bab jumlah rakaat, dan jumlah takbir yang dikumandangan dalam setiap rakaat. Diriwayatkan, “Shalat safar terdiri dari dua raka’at, shalat Idul Adha dua raka’at dan shalat Idul Fithri dua raka’at. dikerjakan dengan tepat tanpa qashar” (H.R Ahmad). Adapun takbirnya, mengikuti yang dilaporkan Aisyah wacana salat Nabi, “Sesungguhnya Rasulullah saw. bertakbir dalam salat Idul Fitri dan Idul Adha, pada rakaat pertama sejumlah tujuh kali dan rakaat kedua sejumlah lima kali, di samping dua takbir ruku’.”
Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha


Perbedaan salat Idul Adha dan Idul Fitri adalah, pada waktu pelaksanaannya. Salat Idul Fitri diakhirkan, sebagai upaya berjaga-jaga jikalau ada umat Islam yang belum membayarkan zakat fitrah yang hukumnya wajib. Akan halnya salat Idul Adha, didahulukan, atau dikerjakan lebih awal, alasannya yaitu setelahnya umat Islam berbondong-bndong menyembelih hewan kurban. Penyembelihan ini sendiri tidak hanya mampu dilakukan pada 10 Zulihijah, tetapi juga tiga hari berikutnya, yang dikenal sebagai hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah). Sepanjang hari-hari tersebut, haram hukumnya umat Islam berpuasa.
Pelaksanaan salat Idul Adha sendiri, menyerupai salat Idul Fitri, diutamakan dikerjakan di tanah lapang, sesuai dengan riwayat Abu Said Al-Khudri, “Rasulullah saw. biasa keluar pada hari raya‘Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang.” Adapun tata caranya, sama menyerupai shalat dua rakaat pada umumnya, hanya berbeda dalam takbir sebelum membaca surah Al-Fatihah, yaitu tujuh kali (selain takbirotul ihram) di rakaat pertama dan tujuh kali di rakaat kedua. Setiap kali imam bertakbir, makmum membaca “subhanallah walhamdulillah laa ilaaha ila llahu Allahu Akbar.”

Tata Cara Shalat 'Ied (Sholat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha)

Jumlah raka’at shalat Idul Fithri dan Idul Adha yaitu dua raka’at. Adapun tata caranya yaitu sebagai berikut.
  1. Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
  2. Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan saat takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu ‘Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, “Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.”
  3. Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.” Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan berikut:
    سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

    SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WA  LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR. ALLAHUMMAGHFIRLII WAR HAMNII
     Artinya :
    Maha suci Allah, segala kebanggaan bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah saya dan rahmatilah aku.

    Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi kebanggaan pada Tuhan Ta’ala.
  4. Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu surat Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua. Ada riwayat bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab 
     “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (surat Al Qomar).

    Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Dan jikalau hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
     “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa)dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiyah).” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula saat hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, ia membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.
  5. Setelah membaca surat, kemudian melaksanakan gerakan shalat menyerupai biasa (ruku, i’tidal, sujud, dst).
  6. Bertakbir saat bangun untuk mengerjakan raka’at kedua.
  7. Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangun dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.
  8. Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
  9. Mengerjakan gerakan lainnya sampai salam.

Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha, 

Mengenai niat dalam Shalat Idul Adha, niat yaitu salah satu rukun shalat. Seperti sholat pada umumnya, niat sholat hari raya qurban idul adha juga cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting yaitu niat hanya semata alasannya yaitu Tuhan semata dengan hati yang nrimo dan mengharapkan RidhoNya.  Niat tersebut mampu diucapkan dalam hati. Adapun bagi sebagian kalangan yang berkeyakinan bahwa niat dilafalkan untuk memantapkan salat.  Adapun untuk lafadz bacaan niatnya  sebagai imam atau makmum lengkap dalam bahasa arab,

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Ma'mum

اُصَلِّى سُنُّةً  عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL ADHAA ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA

 Artinya :
Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum alasannya yaitu Tuhan Ta'ala

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Imam

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL ADHAA ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'AALA

 Artinya :
Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam alasannya yaitu Tuhan Ta'ala
Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha
Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20 sifat wajib dan mustahil bagi allah

Struktur Pasar

Watak-watake Punakawan Bahasa Jawa